Senin, 17 Desember 2012

KHILAFAH DALAM ISLAM

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ فَأَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (١) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ (٢) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (٣) مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (٤) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ (٥) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ (٦) صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّيْنَ (٧) I.PENDAHULUAN Nabi Muhammad Saw, bersabda Ummat Islam akan terpecah menjadi 73 Golongan, semua dalam api kecuali satu golongan, yakni Al-Jama’ah, masing-masing golongan merasa puas dengan golongannya sendiri (QS 30:33), fanatic golongan ini telah meningkatkan suhu persaingan dari antar individu menjadi antar kelompok yang pada akhirnya memperparah kondisi ummat Islam. Yang sudah pecah belah menjadi kian berantakan. Jumlah umat Islam dunia mencapai +1.2 M yang tersebar di berbagai benua, sekalipun jumlahnya nomor dua terbanyak setelah nashrani, namun kondisinya bagai buih di samudra nan luas, mudah terombang-ambing,tidak menentu arah yang dituju. Para pakar Islam menyebutkan kondisi rapuh ummat Islam di atas karena Islam tidak punya pemimpin, tidak ada wadah islam internasional yang di bawah bendera itu semua golongan Islam bisa bernaung, para pakar sepakat untuk mengatasi kondisi ummat Islam seperti ini “khilafah” adalah solusinya. (sumber : Media Da’wah no.249, Maret 1995) Berbagai seminar, musyawarah terbuka, atau rapat akbar tentang khilafah telah di gelar, pertemuan mereka mottonya sama “ dengan khilafat kita ciptakan kedamaian dan persatuan Umamat “ hal ini merupakan gambaran kerinduan berbagai kelompok terhadap khilafah yang kian tak terbendung, hanya masalahnya khilafah dan khalifah tak kunjung jua terbentuk, lalu apa dan bagaimana sebenarnya khilafah itu. II.DEFINISI KHILAFAH Secara Etimologi khilafah di serap dari bahasa Arab : خلف – يخلف – خلافة = menggantikan • Khilafah adalah Lembaganya (lembaga pengganti) • Khalifah orang yang memimpin lembaga khilafah • Dari definisi di atas, khalifah dapat di artikan Wakil atau pengganti, Gelar pemimpin agama yang memimpin lembaga khilafah, Penguasa atau pengelola. Macam – Macam Khalifah : 1.Seluruh manusia adalah khalifah Allah dalam makna, makhluk berakal yang dapat mengolah alam ciptaan Tuhan. 35:39. Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, Maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka. 2.Para nabi dan Rasul adalah Khalifatullah yang bertugas khusus membimbing manusia Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,(Al-Jumuah : 2) Supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka jahannam. mereka Itulah orang-orang yang merugi. (Al-Anfal :37) Dua ayat di atas mendefinisikan fungsi dan tugas seorang rasul, yakni menyampaikan ayat-ayat Tuhan, membawa umatnya kepada kehidupan bertuhan yang suci lagi manusiawi, dan mengajarkan berbagai hikmah pengetahuan agar terlepas dari kebodohan dan kesesatan, النبوة شفارة بين الله وبين ذوى العقول من عباده لازحة علتهم في الامر معادهم ومعاشهم “ kenabian itu adalah duta yang memperdamaikan antara Allah dengan orang-orang yang berakal, diantara hamba-hamba-Nya untuk memudahkan kesulitan mereka dalam urusan agama dan urusan kehidupan mereka” (kitab Mufrodat Roghib, di pinggir Ibnu Atsir, Jild 4, hal 143/499) 3.Khalifaturrasul كانت بنو اسرائيل تسوسهم الانبياء كلما هلك نبي خلفه نبي لانبي بعد وسيكون خلفاء Adalah kaum bani Israil di pimpin oleh para nabi, apabila wafat seorang nabi, maka digantikan oleh nabi yang lain tapi di belakang aku tidak ada nabi dan yang akan ada (dimasa yang dekat) adalah khalifah-khalifah. (HR. Bukhori – Misykat h.66). Hadist ini mengisyaratkan kedatangan Khalifah sesudah Rasulullah saw wafat. III. ESSENSI KHILAFAH DALAM ISLAM ومن مات وليس ف عنوقه بيعة مات ميتة جاهلية Seseorang yang meninggal sedang dilehernya tidak ada ikatan bai’at (kepada Imam/khalifah) maka meninggalnya dalam keadaan jahiliyah (Muslim dan Misykat h.320) من لم يعرف امام زمانه فقد مات ميتة جاهلية Barangsiapa yang tidak mengenal Imam zamannya, maka meninggalnya dalam keadaan Jahiliyah (Abu daud,biharul anwar, h. 45). IV.KHILAFAH RANGKAIAN KEPEIMPINAN DALAM ISLAM تكون النبوة فيكم ماشاء الله ان تكون..... ثم تكون خلافة على منهاج النبوة ماشاء الله ان تكون.... ثم تكون ملكا عاضا فتكون ماشاء الله انتكون..... ..... ثم تكون خلافة على منهاج النبوة ثم ثكت Akan terjadi nubuwah sampai masa yang di sukai Allah...kemudian akan terjadi khilafat dalam nubuwat sampai masa yang di sukai Allah, kemudian akan terjadi kerajaan yang lalim sampai waktu yang di sukai Allah, kemudian akan terjadi khilafat seperti dalam nubuwat, kemudian beliau Saw berdiam diri (HR Abu daud, Ahmad dan Baihaqi-kanzul umal Jld IV p.121) ان لله عز وجل يبعث لهده الامة على راس كل مائة سنة من يجدد لها دينها Abu Hurairah ra. Meriwayatkan, Rasulullah Saw. Bersabda : Sesungguhnya Allah Swt, akan mengirimkan untuk ummat ini seorang Mujadid pada permulaan setiap seratus tahun, yang akan memperbaiki agamanya (abu Daud dan Misykat h. 36) Abad 1 : Umar bin Abdul Aziz Abad 2 : Imam Syafi’i Abad 3 : Abdul Hasan Asyari Abad 4 : Abu Ubaidillah Nisyapuri Abad 5 : Imam Ghozali Abad 6 : Syeh Abdul Qadir Jaelani Abad 7 : Ibnu Taimiya Abad 8 : Ibnu Hajar Asqolani Abad 9 : Imam Suyyuti Abad 10 : Muhmaad Tahir Gujrati Abad 11 : Mujadid Alifsani Abad 12 :Syah Waliyullah Muhadats Dhekwi Abad 13 : Sayid Ahmad Brelwi Abad 14 : Imam Mahdi dan Masih Mau’ud as (hujazul Kiramah h.135-139) V.KHALIFAH ADDIN DAN KHALIFAH ADDAULAH Hadhrat amran bin Husain ra. Meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. Bersabda “ abad terbaik adalah dalam abadku, kemudian orang-orang yang bertemu dengan mereka (abad ke II) kemudian orang-orang yang mengikutinya (ABAD KE III), sesudah mereka orang-orang akan berkhianat (Jamiushagir h. 150) Inilah Jaminan kemurnian Islam yang di sampaikan Rasulullah Saw. Hanya tiga generasi saja yang bisa menjalankan Islam yang murni, dengan segala resikonya khulafaur-rasyidin dapat menegakan Islam sesuai sunnah Rasulullah Saw. Akan tetapi setelah mereka wafat terbunuh, nikmat khalifah ini di cabut dari kalangan ummat Islam, sekalipun setelah Hadhrat Ali bin Abi Thalib masih ada sebutan khalifah namun essensinya tidak bisa di katakan sebagai mewakili keseluruhan Ummat Islam..lagi pula pada era kerajaan-kerajaan Islam khilafah telah bergeser dari addin ke addaulah, dari agama / kerohanian kepada kekuasaan Dunia. Itulah sebabnya kepemimpinan Islam dilanjutkan hanya oleh para Mujadid. VI.KHALIFAH BUATAN MANUSIA/ ANUGRAH TUHAN? Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dari antara kamu dan berbuat amal shaleh, bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka itu khalifah di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan khalifah orang-orang yang sebelum mereka ; dan Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, yang telah Dia ridhai bagi mereka ; dan niscaya Dia akan menggantikan mereka sesudah ketakutan mereka dengan keamanan. Mereka akan menyembah Aku, dan mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu dengan Aku. Dan barangsiapa ingkar sesudah itu, mereka itulah orang-orang yang durhaka. Khalifah dan lembaga khilafat adalah sebuah janji Allah Swt. Yang akan di anugrahkan kepada ummat manusia dengan syarat mereka beriman kepada Allah dan beramal Shaleh, jadi ambisi manusia tidak akan bisa mendirikan khilafat dan sekelompok manusia tidak akan mungkin dapat mengangkat seorang khalifah, karena khalifah yang di maksud bukanlah khalifah Dunia, karena kekhalifahan yang di janjikan datang di akhir zaman adalah kekhalifahan samawi dengan tujuan mengembalikan Iman yang telah terbang ke bintang tsurayya, bukan mendirikan kerajaan yang berambisikan kekuasaan dunia : لوكان الايمان عند الثريا لنا له رجال او رجل من هئولاء Jika iman telah terbang ke bintang tsuraya, seorang laki-laki atau beberapa orang laki-lakidari antara orang-orang ini akan membawanya kembali (Bukhori dlm tafsir surah Al-Jumu’ah) VII.PILAR ISLAM MENURUT HAZRAT UMAR لا اسلام الا بالاجماعة ولا جماعة الابالامارة ولا امارة الا بالبيعة ولا بيعة الا بالطعة Tidak ada Islam kecuali dengan Jama’ah, tidak ada jamaah kalau tidak ada imam, tidak ada imam kalau tidak ada janji setia (bai’at) dan tidak ada bai’at kecuali dengan ta’at. Islam memandang penting berjamaahkarena di dalam jamaah terdapat keberkahan dan kekuatan, pengikat jamaah adalah adanya pemimpin yang di akui kesalehan dan kepemimpinannya, sehingga ada kewajiban berbai’at atau mengikat janji setia kepadanya. Janji setia teradap imam akan dirasakan nyata hasilnya manakala ada ketaatan terhadapnya. Mata rantai kesinambungan khilafah Rasyidah telah terputus karena ummat Muslim telah keluar dari bingkai ketaatan, kaum muslimin menjadi mahrum dari khilafat hakiki apabila mereka meninggalkan ketaatan “ Bila unsur-unsur di atas dipenuhi ummat Islam, niscaya “ Islam “ akan menjadi kekuatan maha dahsyat. VIII. AHMADIYAH DAN KHILAFAH ‘ALA MINHAJIN NUBUWWAH Sesuai janji Rasulullah Saw, pada Abab ke empat belas lahirlah Mujadid A’dhzom yang bergelar Imam Mahdi al-Masih Al-Mau’ud, Beliau adalah Hz. Ahmad as. pendiri Jemaat Ahmadiyah, beliau adalah putra rohani sejati Rasulullah saw, kedatangannya merupakan kedatangan kedua kali Rasulullah Saw sendiri. Keta’atan Hz. Ahmad as terhadap Rasulullah Saw demikian sempurna, dan mencapai taraf fanna fi Rasul, langkah apapun yang dilakukan Junjungan yang mulia Rasulullah Saw, beliau berusaha melakukannya juga dan karena ketaatan semacam ini telah menyebabkan beliau di anugrahi jubah kenabian Ummati Rasulullah Saw. Hz. Ahmad adalah khadim/pelayan Rasulullah Saw, beliau menyebut dirinya tidak lebih dari debu yang menempel pada terompah Rasulullah Saw. Sepanjang hidup Hz. Ahmad di dermabaktikan untuk kemajuan Islam, 86 buah buku karya tulis beliau semuanya berisi pejelasan dan pembelaan terhadap keagungan Islam. Wujud Hz. Ahmad as. menjadi perantara berlangsungnya khilafat ‘ala minhajin nubuwwah yang kedua kali dalam Ummat Nabi Muhammad Saw, dan sesuai janji Nabi Muhammad Saw. Dalam Abu Daud, kekhalifahan beliau akan berlangsung hingga hari kiamat, maka atas hal itu Hz. Ahmad as. bersabda : “ Jangan hendaknya hati jadi kusut, karena bagi kamu perlu sekali melihat Kudrat yang kedua. Kedatangannya akan membawa kebaikan kepadamu, sebab dia selamanya akan tinggal bersama kamu, dan sampai kiamat silsilahnya tidak akan putus. Kudrat yang kedua itu tidak dapat datang sebelum aku pergi. Akan tetapi bila aku pergi, maka Tuhan akan mengirimkan Kudrat kedua itu kepadamu, yang akan tinggal bersama kamu selama-lamanya, ”Jangan kamu menyangka bahwa Tuhan akan menyia-nyiakan kamu. Kamu adalah sebuah benih dari Tuhan yang sudah ditanamkan dalam bumi. Allah berfirman, ‘Benih ini akan tumbuh kian besar, dari tiap-tiap pihak akan keluar cabang-cabangnya dan akan menjadi sebatang pokok (pohon) besar. Berbahagialah orang yang percaya kepada firman Tuhan, dan dia tidak gentar menghadapi percobaan-percobaan yang akan datang di pertengahan masa itu. Sebab kedatangan percobaan-pecobaan-pun perlu sekali supaya Tuhan menguji kamu, siapkah yang benar dalam pengakuan baiatnya dan siapa pula yang bohong. Orang yang tergelincir karena sesuatu cobaan ia sedikitpun tidak merugikan Tuhan, bahkan kesialannya itu akan membawanya ke neraka. Jika ia tidak dilahirkan akan lebih baik bagi dia. Akan tetapi orang-orang yang sabar hingga akhir, mereka ditimpa gempa musibat, diserang angin ribut, bangsa-bangsa menertawakan dan memperolok-olokkan mereka, dan dunia memperlakukan mereka dengan cara yang amat jijik; merekalah yang akhirnya akan menang “ IX.BERKAT-BERKAT KHILAFAH Ayat yang tertulis di bawah ini , menjelaskan secara umum, keberkatan-keberkatan Ummat Islam yang ditengah-tengah mereka berdiri lembaga kekhilafahan : Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dari antara kamu dan berbuat amal shaleh, bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka itu khalifah di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan khalifah orang-orang yang sebelum mereka ; dan Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, yang telah Dia ridhai bagi mereka ; dan niscaya Dia akan menggantikan mereka sesudah ketakutan mereka dengan keamanan. Mereka akan menyembah Aku, dan mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu dengan Aku. Dan barangsiapa ingkar sesudah itu, mereka itulah orang-orang yang durhaka. (QS An-Nur:56) Berkat-berkat Utama dengan hadirnya khilafat, di jelaskan sendiri Oleh Al-Qur’an. 1.Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, yang telah Dia ridhai bagi mereka Faktanya : •Sejarah Nabi Muhammad Saw. Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul[234]. Apakah jika Dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, Maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (ali Imran :144.) Ayat ini mengisyaratkan kepada peristiwa Perang Uhud nabi Muhammad Saw, di khabarkan Syahid dalam peperangan itu, skalipun hal itu tidak terbukti, namun Nampak adanya kecemasan yang luar biasa di kalangan Kaum Muslim dengan kewafatan Rasulullah Saw. Bahkan ketika Rasulullah benar-benar wafat Hz. Umar sempat menghunus pedang sambil mengancam akan menebas leher orang yang mengatakan Rasulullah Saw. Wafat kemudian beliau terduduk lemas setelah Hz. Abu Bakar membacakan ayat ini. Sepeninggal Rasululullah orang yang tipis keimanannya, mereka bahkan kembali murtad •Begitu juga ketika Hazrat Ahmad as. wafat, orang-orang yang memusuhi jemaat tertawa gembira dan menganggap Hz. Ahmad as. akan gagal dalam menjalankan Misinya. Ada kesamaan antara peristiwa kewafatan Rasulullah Saw dan anak Rohani beliau, Hz. Ahmad as. yakni Allah Ta’ala mewafatkan mereka pada waktu yang menurut [pandangan] lahiriyah mengandung kecemasan tentang gagalnya pekerjaan. Dan para penentang diberi kesempatan untuk tertawa dengan gembira, berolok-olok, mencela dan memaki. Dan apabila mereka sudah puas menertawakan dan mencemoohkan, barulah Allah Ta’ala memperlihatkan tangan kudrat-Nya yang kedua. Yaitu dengan berdirinya lembaga khilafat sepeninggal mereka. Inilah bentuk peneguhan Allah Ta’ala melalui lembaga khilafat 2.Dia akan menggantikan mereka sesudah ketakutan mereka dengan keamanan. Faktanya : Setelah Hz. Abu bakar terpilih sebagai khalifah sepeninggal Rasulullah Saw, keadaan ummat Islam kembali memperoleh keamanan setelah rasa cemas menyelimuti mereka. Demikian selanjutnya. Apa yang terjadi dalam Jemaat Ahmadiyah juga demikian, gangguan dan penentangan terus saja di lakukan, bahkan dengan menelisik rencana jahat mereka, sekali ayunan tangan saja secara lahiriyah jemaat Ahmadiyah akan hancur tanpa bisa mneghindar. Namun Ahmadiyah dan khilafatnya terus saja memperoleh kemajuan demi kemajuan, terbukti hingga saat ini, telah sampai kepada masa kekhalifahan yang ke lima. Kalau tidak ada tangan Allah Swt, mana mungkin memperoleh kamajuan seperti sekarang. 3.Tegaknya Tauhid Ilahi. Mereka akan menyembah Aku, dan mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu dengan Aku Pada hakikatnya keberlangsungan estafet kepemimpinan dalam Islam-dari Nabi-kepada Khalifah dari khalifah kepada Mujadid- adalah untuk menjamin tegaknya tauhid ilahi X.PENUTUP “KHILAFAT/KHALIFAH JANTUNGNYA ISLAM “ Rasulullahb Saw. Bersabda ان لكل شيئ قلبا وقلب القر ان يس…. Sesungguhnya segala sesuatu memiliki jantung dan jantungnya Al-Qur’an adalah Yaa sin. (HR.Abu Dawud dan Nassay) يس = menurut ibnu Abbas sin adalah alih alih dari kata insan, insan yang di maksud adalah insan kaamil (manusia sempurna, maka kata يس dapat di artikan “ hai manusia sempurna “ Dialah Nabi Muhammad Saw.” Oleh karena itu sesuai hadist di atas “ segala sesuatu memilki jantung ” dapatkah kita katakan bahwa Nabi Muhammad Saw. Adalah jantungnya Islam, BEGITU JUGA PARA KHALIFAH DAN ATAU PARA MUJADID. Dalam sistem apapun jantung tidak boleh berhenti apalagi tidak ada. Oleh karena itu sebagai penutup, mengajak hadirin dan hadhirot untuk memilih Jama’ah Islam yang memiliki Jantung. اخر الكلامي بالله توفق والهدية و اخر دعونا عن الحمد لله رب العالمين ----ooooOoooo----