Senin, 29 Agustus 2011

KHUTBAH IED 1432 H



Allahu akbar. Allahu akbar. Allahu akbar 3x. laaillaha ilallahu Allahu Akbar. Allahu akbar walilahilhamd.


PENDAHULUAN
Tanggal 29 Ramadhan kemarin kita telah mengakhiri puasa, suatu ibadah yang dilaksanakan serentak oleh seluruh umat Islam, berpuasa Pada intinya kita meninggalkan 3 hal :
1.Meninggalkan makan Minum
Merupakan kebutuhan pokok yang menunjang kelangsungan hidup seseorang
2.Menjauhi hubungan suami isteri
Merupakan kebutuhan yang menunjang kelangsungan keturunan manusia
3.Meninggalkan Perbuatan-perbuatan tercela
Yang merupakan tuntunan agar dapat hidup bermartabat

HIKMAH BERPUASA
1.Dengan meninggalkan makan dan minum, mengajarkan kepada kita agar satu sama lain saling menyayangi, karena dengan berpuasa akan merasakan penderitaan lapar dan haus yang sama, sehingga orang yang serba berkecukupan dapat pula merasakan bagaimana penderitaan orang-orang yang tidak mampu- orang-orang yang setiap hari terhimpit kesusahan.
Setelah meyadari bahwa begitu susah menahan lapar dan haus, maka dari orang-orang kaya yang telah tergerak rasa kemanusiaannya diambil zakat Fitrahnya, agar manakala puasa berakhir semua dapat merayakannya dengan penuh Suka Cita (puasa bersama, menderita bersama dan gembira bersama…inilah model kebahagiaan bersama dalam Islam).
2.Dengan menjauhi isteri di siang hari, puasa mengajarkan kepada kita agar dalam hidup ini tidak hanya mengejar-ngejar kebahagiaan Dunia (isteri yang sholeh bisa di sebut sorga Dunia..peny)
Pada dasarnya isteri halal bagi kita, namun demi Allah Ta’ala kita menjauhinya…dalam hal ini Islam mengajarkan agar kita mengejar kenikmatan yang lain, yaitu keridhoan Allah Swt sebagai sumber segala kenikmatan.
3.Hikmah meninggalkan perbuatan-perbuatan tercela, tentu bertujuan agar manusia bisa di sebut manusia. Perbuatan-perbuatan tercela akan membawa manusia ke derajat rendah, dan sebaliknya perbuatan yang berdasarkan akhlak akan membawa manusia lebih bermartabat, inilah kehormatan yang lebih tinggi di banding dengan kehormatan karena dunia.

Misalnya kita meninggalkan sifat dusta atau berbohong, sangat erat kaitannya dengan puasa. Puasa melatih kita untuk jujur terhadap diri sendiri dan jujur terhadap Allah Swt. sebab yang mengetahui kita berpuasa atau tidak adalah diri kita dengan Allah Swt. pada saat berpuasa barang-barang halal sekalipun di larang untuk di Makan, apalagi barang yang haram. Maka seharusnya orang yang berpuasa akan meninggalkan korupsi, karena korupsi berawal dari adanya ke tidakjujuran – suatu hasil yang di peroleh dengan jalan yang tidak jujur ia bersifat kotor, itulah sebabnya korupsi di haramkan.

DUA JENIS IBADAH DALAM BERPUASA

Orang yang berpuasa di tuntut untuk melaksanakan dua bentuk ibadah.
1. Ibadah Badaniyah : menahan lapar dan haus, meninggalkan hubungan Suami isteri, tarawih, tadarus Al-Qur’an dll.
2. Ibadah Maaliyah : ibadah yang berhubungan dengan mengeluarkan harta; al…Zakat Fitrah, Zakat Maal dan atau shadaqah.

Terhadap orang-orang yang telah berjuang melakukan 2 bentuk ibadah diatas maka Allah Swt. memberinya Kebahagiaan Iedul Fitri, ialah hari kemenangan atas pengorbanan yang diupayakannya dalam rangka membersihkan diri dari segala dosa-dosa.

CARA MERAYAKAN IED

Iedul fitri adalah hari-hari untuk merayakan kebahagian, bahagia dapat menyelesaikan puasa, dapat bertemu dengan sanak saudara dan bahagia dengan hidangan yang lezat. sudah merupakan kebiasaan manusia Pada umumnya, apabila memperoleh kebahagiaan terkadang lupa akan kewajiban-kewajibannya terhadap Allah Swt bahkan bisa saja melanggar hukum-hukum syari’at, maka untuk mencegah hal tersebut perayaan iedul fitri diawali dengan shalat 2 raka’at dilanjutkan khutbah dan nasihat-nasihat agar semua orang Islam tidak melupakan kewajibannya terhadap Allah, sebab kalau manusia melupakan Allah Swt. maka kebahagiaan akan berubah MENJADI azab Allah Swt. banyak sekali bangsa-bangsa telah binasa terkena azab Allah Swt. karena meninggalkan kewajiban-kewajiban terhadap-NYA

CARILAH ALLAH SWT. SEKALIPUN DI LUAR PUASA

Sangat indah apa yang dijelaskan Al-Qur’an, bahwa setelah menguraikan secara rinci mengenai kewajiban berpuasa, di akhir pembahasan puasa Allah Swt. berfirman :

Dan, apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepada engkau tentang Aku, katakanlah [a]”Sesungguh nya Aku dekat. [210] [b] Aku mengabulkan doa orang yang memohon apabila ia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka menyambut seruan-Ku dan beriman [211] kepada-Ku supaya mereka mendapat petunjuk.

Hamba-hamba yang sholeh akan senantiasa merindukan Allah Swt, maka ayat ini memberi jawaban bahwa Allah Swt itu selalu dekat kepada hamba-hambanya dan akan mengabulkan do’a hambanya asalkan beriman dan ta’at terhadap perintah apapun dari Allah Swt. jadi inti dari ayat ini adalah “ hamba-hamba Allah akan senantiasa giat beribadah kepada Allah Swt sekalipun di Luar bulan puasa”
PENUTUP

Nasihat Hadhrat Masih Mau’ud berikut ini menjadi penutup khutbah ied kali ini, Beliau bersabda :
“ Seiring dengan tujuan bai’at yang tulus berdisiplinlah dalam menunaikan shalat, dan senantiasa sibuklah dalam upaya taubat dan istighfar,lindungilah hak-hak umat manusia, janganlah menyakiti siapapun, melangkahlah maju terus dalam hal kejujuran dan kesucian, maka Allah akan menganugrahi segala macam karunia. Semoga Allah swt. menegakan kita kepada takwa dalam arti yang benar, dan semoga kita dapat memberikan tarbiyat sedemikian rupa kepada generasi muda sehingga merekapun menjadi orang-orang yang menegakan standar ketakwaan hingga dimasa yang akan datang.” Amin
Semoga Allah Ta’ala menganugrahkan taufik kepada kita sekalian untuk tetap sibuk dalam do’a-do’a sekalipun Ramadhan tahun ini telah kita akhiri. Amin yaa Rabbal ‘alamin.