Rabu, 10 September 2008

Khutbah Iedul Fitri

KHUTBAH IEDUL FITRI
IBADAH MEMBANGUN RUMAH AKHIRAT

Ustadz Sanusi


1. Bulan Ramadhan telah berakhir
Tanpa terasa bulan Ramadhan telah berlalu dari tengah-tengah kita tanpa bisa kita hentikan, padahal masih segar dalam ingatan bagaimana kita telah berusaha dengan segala daya dan upaya sebulan penuh mengisinya dengan banyak beribadah kepada-Nya. Namun ada satu harapan yang tidak boleh sirna dari kita yaitu, semoga semua amal ibadah kita diterima oleh Allah Swt dan mendapat balasan yang belipat ganda, Amin.

Allah Ta’ala telah menetapkan Ramadhan pada bulan ke sembilan Islam, hal ini seolah-olah bahwa orang-orang yang berpuasa selama bulan Ramadhan seperti bayi dalam kandungan seorang Ibu yang telah mencapai usia 9 bulan dan siap untuk lahir ke dunia yang baru, Maka jika Ibadah yang diperintahkan Allah Swt kepada kita sebagai sarana untuk bertobat dan menghapuskan segala dosa dan kekotoran diri kita maka puasa Ramadhan ini adalah proses pencucuian dosa-dosa kita, sehingga bila Ramadhan berakhir akan menjadi tanda telah bergugurannya dosa-dosa yang selama ini menyelimuti kita, sehingga tatkala iedul fitri datang kita telah menjadi bersih seperti anak yang baru lahir. Al waladu Yuladuna ‘alal Fitrah.
Oleh karena itu Hari Raya kali ini dinamakan Iedul Fitri yang dirayakan sebagai symbol kembalinya kita kepada kesucian.

2. Hakikat Iedul Fitri
Iedul Fitri adalah Id kecil yang berhubungan dengan kemenangan perjuangan perseorangan mengalahkan hawa nafsunya, karena puasa menuntut kejujuran individu, sebab yang mengetahui puasa atau tidak adalah hati kita masing-masing.
Tatkala sedang sendiri mungkin saja kita bisa membatalkan puasa, namun hal itu tidak kita lakukan demi Allah semata. Bahkan kita juga telah berusaha menahan segala emosi dan nafsu syahwat kita di siang hari padahal di hari-hari lain hal itu tidak bisa kita tinggalkan, dan lagi-lagi itu kita lakukan demi Allah.
Jadi dari semua perjuangan itu pada hari ini kitalah sang pemenangnya, yang pantas memperoleh piala hari raya, inilah hakikat ied yang sebenarnya.

3. Ied dan Ketakwaan
pelajaran paling berharga dengan adanya ied adalah ketakwaan dan ketaatan. Oleh karena itu jika ied dirayakan dengan di jiwai ketakwaan akan menjadi meriah, baik memakai baju baru atau pun tidak- “Libasut takwa dzalika khairun”
warna lain dari ketakwaan adalah ketaatan, Rasulullah bersabda : “takwa tidaklah sempurna jika tidak ada ketaatan” - takwa adalah sesuatu yang tersembunyi dan akan muncul ke permukaan dalam bentuk ketaatan. Rasulullah bersabda “ dalam ketaatan kepada beliau terdapat seluruh kehidupan “ inkuntum tuhibunallah Fat-Tabi’uni yuhbib kumullah.

4. Hari Raya adalah hak semua Muslim
Hari Raya adalah anugrah Allah Swt, untuk kita semua. Bukan hanya untuk orang kaya, pejabat Negara atau hanya orang-orang tertentu saja sedangkan simiskin dan sipapa tidak berhak, tidak demikian hari raya ini adalah untuk kita semua, oleh karena itu bentuk solidaritas terhadap sesama telah dibuktikan dengan adanya zakat fitrah supaya kita semua bisa merayakan ied bersama-sama. inilah model kebahagiaan bersama yang diajarkan Islam.

5. Islam di bangun Atas lima Perkara
Rassulullah saw bersabda bahwa Islam itu dibangun atas lima perkara : Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa, naik haji dan semua itu kita namakan ibadah dengan fungsi masing-masing sebagai berikut :
Syahadat : Pondasi
Shalat : Tiang
Zakat : Dinding
Puasa : Atap
Naik haji : Hiasan
Pembacaan Ayat Suci AL-Qur’an akan menjadi alunan music yang menghibur di akhirat.

6. Indikasi Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Rasulullah saw bersabda bahwa indikasi kebahagiaan dunia ada tiga perkara : Punya rumah yang Luas, punya Isteri yang Cantik, punya kendaraan yang bagus.
Hz. Masih Mau’ud as bersabda “ kebahagiaan akhirat bukanlah suatu barang baru melainkan keadaan dialam ini juga yang ditampakan lebih jelas. “ jadi singkatnya kebahagiaan akhirat juga memiliki tiga indikasi seperti kebahagiaan dunia.
Bagaimana membentuk kebahagiaan akhirat.

1. Untuk memperoleh rumah akhirat yang bagus caranya adalah dengan rajin Ibadah sesuai dengan tuntutan rukun Islam, itulah batu bata yang akan menjadi material rumah kita di akhirat.

2. untuk memperoleh Isteri yang cantik kita harus beriman dan beramal Shaleh
“ dan orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, kelak akan kami masukan ke dalam surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, mereka menetap didalamnya untuk selama-lamanya. Bagi mereka kami sediakan jodoh-jodoh yang suci, dan akan kami masukan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.” ( 2:26, 3:16 dan 4:58)
Bagi hamba-hamba-Ku yang terpilih Bagi mereka ada bidadari- bidadari yang menundukan pandangannya lagi bermata jelita ( 37:41,49) sebaya Umurnya 38:53. tidak akan mengalami tua renta.
3. untuk memperoleh kendaraan akhirat yang bagus kita harus berkurban dengan hewan yang bagus tanpa cacat. Itulah kendaraan kita untuk melintasi Shiratal Mustakim
“ Allah yang telah menjadikan bagimu binatang berkaki empat, supaya kamu menunggangi sebagian darinya dan sebagiannya kamu makan” 40:80
Rasulullah Saw Bersabda :
Empat macam binatang yang tidak sah dijadikan hewan Kurban 1 rusak matanya, 2 Sakit 3. Pincang. 4. Kurus yang tidak berlemak lagi (Riwayat Ahmad)

7. Turunnya Rahmat Allah.
Hazrat Abu Huraerah ra. Menerangkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda, Tuhan kita setiap malam turun dilangit dunia yang dekat dan ketika malam tinggal 1/3 bagian Tuhan berfirman “ siapa yang memanggil Aku maka Aku menjawab panggilanya, siapa yang meminta kepada-Ku pasti Ku beri, siapa yang meminta ampunan Kepada-Ku maka Aku akan mengampuninya “
Hadis ini menjelaskan bahwa Tuhan yang dibicarakan oleh Rasulullah saw bukanlah Tuhan secara jasmani turun setiap malam, karena tidak ada yang bisa membuktikan secara zahir Tuhan turun ke bumi sebab Dia ada disetiap arah dan disetiap tempat, oleh karena itu dimana Dia turun ?
Yang dimaksudkan Allah Ta’ala turun ialah Dia turun di hati manusia yang bersih yang senantiasa sibuk mencari-cari keridhoan Allah Swt diwaktu sepertiga malam terakhir yakni waktu-waktu Tahajud dan disini tidak diisyaratkan hanya di bulan Ramadhan saja, oleh karena itu hendaklah saudara-saudara memperhatikan secara khusus bahwa Dia tidak turun hanya pada bulan Ramadhan saja, kapan saja waktu Tahajud tiba disitulah Allah Swt turun mencari hamba-hamba-Nya.
Allah Ta’ala akan menjumpai hamba-hambanya yang di dalam hatinya terdapat kebaikan dan ketakwaan dan untuk mereka Tuhan mengumumkan “ Siapa yang memanggil-Ku dan siapa yang meminta Ampunan-Ku Aku siap untuk memenuhi segala keperluannya “

8. Penutup
Ied Mubarak taqobalallahu mina shiayamana wa shiyamakum semoga Allah Ta’ala menerima ibadah kita puasa kami dan puasa anda, sampai Jumpa ramadhan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar